Deadline…. itu adalah sebuah kata dengan berbagai persepsi, dan bahkan secara ekstrim kata deadline bisa menjadi ujung sukses atau tidaknya sebuah event. Untuk kasus sesuai judul diatas adalah kontraktor pameran. Kontraktor Pameran mempunyai timeline sendiri untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan, baik itu booth design, membangun booth, finishing dsb. Semua hal itu berkaitan juga dengan seberapa banyak pekerjaan yang sedang berjalan, berapa jumlah man power (baca: tukang) yang standby dan berbagai macam faktor lainnya. Namun secara general sebenarnya waktu pengerjaan tergantung besar kecilnya booth/ area yang di cover dan seberapa susahnya bentuk booth design-nya.

Nah yang menjadi masalah kemudian adalah apabila klien mempunyai deadline yang kadang-kadang ngga masuk diakal, misalnya klien ingin mengadakan pameran selama satu minggu di senayan city jakarta, namun waktu yang diberikan adalah cuma 1 minggu, itupun belum ada approval design dan budget yang jelas. Sementara klien di lain sisi adalah sebuah korporat besar plat merah, yang semua juga sadar bahwa kadang-kadang klien yang ginian nih proses approvalnya sungguh lelet tak terkira seakan-akan mereka mengira bahwa bikin booth itu hanya beberapa jam saja (mang pake jin?)

Hal seperti diatas di dalam dunia eo jakarta maupun dunia kontraktor pameran merupakan hal yang sering terjadi sehingga kadang-kadang dianggap menjadi hal yang wajar (wajar seperti halnya jakarta yg macet, kl sepi lebaran malah dianggap ngga wajar) nah berbekal pengalaman sehari-hari tersebut maka kontraktor pameran di tuntut untuk selalu luwes, project management yang baik, dan tegas. Luwes dalam artian bisa selalu mengikuti keinginan klien (hari gini kl kaku gak dapet duit) namun tetap tegas dengan memberikan batasan-batasan dan advice yang reasonable dan didukung penjelasan secara teknis yang baik, serta project management yang mumpuni sehingga bisa menampung pekerjaan sebanyak mungkin, se-efektif mungkin sehingga mendapatkan untung se-wajar mungkin.

Namun yang paling penting dari hal di atas adalah ketegasan, kita harus tegas kepada klien dan kepada diri sendiri, karena kalo kita tidak tegas dengan deadline maka pekerjaan yang kita dapatkan tidak akan terwujud secara maksimal, ujung-ujungnya adalah komplain tiada henti dari klien, nah kalo kaya gitu kita sudah apes beberapa kali…workshop kalang kabut, dikomplain ma klien, endingnya pelunasan jadi ngga lancar gara-gara pekerjaan yang amburadul…

<D>